Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan komitmennya untuk menindak truk kelebihan muatan dan dimensi, yang dikenal dengan istilah ODOL, demi menjaga keselamatan transportasi. Langkah ini menjadi sangat penting mengingat tingginya risiko yang ditimbulkan oleh kendaraan yang tidak sesuai standar.
Belakangan, banyak pengemudi truk ODOL memilih jalur tol untuk menghindari razia di jembatan timbang yang dipasang di jalan arteri. Menghadapi hal ini, Dudy mengumumkan rencana penambahan fasilitas weight in motion (WIM) di ruas tol, untuk memastikan bahwa semua kendaraan yang melintas dapat terpantau dengan baik.
Inovasi Jembatan Timbang Elektronik
WIM merupakan alat canggih yang dirancang untuk memantau secara otomatis kendaraan-kendaraan yang melanggar batas muatan. Dengan pemasangan tujuh unit WIM yang telah teruji coba, rencana untuk menambah jumlahnya menjadi sebelas unit di waktu dekat menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggulangi masalah ODOL.
Setiap kali kendaraan melintas, alat ini akan memperkirakan keseluruhan muatan dan dimensi, sekaligus mengambil gambar kendaraan dan mencatat nomor polisi. Data ini dapat diakses oleh pihak kepolisian dan instansi terkait, sehingga memudahkan penegakan hukum terhadap pelanggar. Saat ini, WIM sudah terpasang di beberapa tol utama, termasuk tol Karang Tengah dan Jagorawi.
Risiko dan Dampak Kelebihan Muatan
Berdasarkan mobilitas truk yang tinggi, jelas terlihat bahwa truk ODOL membawa risiko besar bagi keselamatan. Kelebihan muatan tidak hanya meningkatkan kemungkinan kecelakaan, tetapi juga merusak infrastruktur jalan. Dudy menekankan bahwa regulasi tentang muatan berlebih sudah ada, namun pelaksanaannya masih perlu diperkuat.
Pada waktu yang sama, ada keluhan dari para pengemudi terkait penegakan hukum ini. Beberapa dari mereka bahkan melakukan demonstrasi, mengeluhkan dampak dari penindakan yang terlalu ketat terhadap aktivitas mereka. Salah satu dampak yang terlihat adalah lonjakan harga beberapa komoditas, seperti seledri, yang harganya meroket akibat gangguan rantai pasok.