Pemain diaspora Indonesia memiliki cara unik untuk mengisi waktu liburan tengah tahun mereka. Beberapa dari mereka memilih untuk pulang kampung, menghadiri rangkaian acara pernikahan, hingga menjalani sesi latihan untuk mempertahankan performa mereka.
Misalnya, Emil Audero Mulyadi, yang merupakan kiper dari Timnas Indonesia, memilih untuk kembali ke Pulau Lombok, tempat kelahirannya. Kota Mataram, tempat Emil dilahirkan, menjadi latar belakang yang sempurna bagi momen-momen berharga yang dibagikannya di Instagram. Ia menghabiskan waktu bermain di lapangan pasir serta bersantai di tepi pantai, mengisyaratkan pentingnya menjaga keseimbangan antara kerja dan hiburan.
Kegiatan Pemain Diaspora Selama Liburan
Di Bali, Justin Hubner, yang sebelumnya memperkuat Wolverhampton Wanderers dan Cerezo Osaka, menghabiskan waktu bersama pasangannya, Jennifer Coppen. Selain menikmati keindahan pulau, Justin juga melibatkan penggemarnya melalui siaran langsung di TikTok, guna mempromosikan parfum yang ia luncurkan. Hal ini menunjukkan bagaimana para atlet dapat memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan brand mereka sembari tetap bersantai.
Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, juga terlihat menikmati waktu liburan di Dubrovnik, Kroasia, di mana ia menghadiri sebuah acara pernikahan yang dikemas dengan latar belakang laut yang indah. Menariknya, Jay tidak hanya fokus pada perayaan, tetapi juga memberikan dukungan kepada rekan setimnya, Beckham Putra, yang tengah berlatih keras dengan jersey Venezia yang memuat nama Idzes.
Latihan Intensif di Tengah Liburan
Selain bersantai, banyak pemain dari diaspora Timnas Indonesia juga memanfaatkan waktu mereka untuk latihan intensif. Shayne Pattynama, yang sedang pemulihan dari cedera, terlihat menjalani fisioterapi di Amsterdam. Tindakan ini menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi dalam menjaga kebugaran fisik dan mental meskipun tengah berada di luar lapangan.
Pemain lain seperti Ivar Jenner dan Rafael Struick, yang mungkin mengalami pengurangan menit bermain, memilih untuk mengasah kemampuan mereka dengan berlatih lebih keras. Latihan ini tidak hanya tentang kebugaran, tetapi juga tentang mempersiapkan diri mereka secara mental untuk tantangan di depan. Hal ini adalah bukti bahwa meski liburan menjadi waktu untuk relaksasi, hasrat untuk meningkat tetap menyala dalam diri para atlet.
Dari kegiatan yang dilakukan para pemain diaspora Timnas Indonesia, terlihat jelas bahwa mereka mengerti pentingnya menciptakan keseimbangan antara kerja dan persahabatan. Di satu sisi, mereka tertarik untuk menikmati waktu bersama orang-orang terkasih, dan di sisi lain, mereka tidak melupakan komitmen untuk terus berlatih dan meningkatkan diri dalam dunia sepak bola.