Jakarta —
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan tiga langkah strategis untuk menanggulangi dampak ketegangan geopolitik global serta fragmentasi ekonomi yang berpengaruh terhadap industri nasional.
“Dalam menghadapi kompleksitas dinamika global, pemerintah berusaha untuk terus meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar,” ujar Wakil Menteri Perindustrian dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI.
Langkah Pertama: Diversifikasi Produk Manufaktur
Langkah pertama yang diambil adalah mendorong linearisasi dan diversifikasi produk manufaktur. Ini penting untuk memperbesar kontribusi Indonesia dalam rantai pasok global, sekaligus selaras dengan prinsip keberlanjutan lingkungan. Dengan melibatkan lebih banyak jenis produk dalam manufaktur, diharapkan industri nasional dapat bersaing di pasar internasional.
Upaya ini didasarkan pada fakta bahwa dunia industri saat ini sangat bergantung pada inovasi dan variasi produk. Misalnya, data menunjukkan bahwa negara-negara yang mampu menghadirkan beragam jenis produk berhasil meningkatkan daya saing mereka. Mengadopsi strategi diversifikasi diharapkan dapat membantu perusahaan-perusahaan nasional memenuhi permintaan pasar yang kaya akan variasi.
Langkah Kedua: Perluasan Pasar Ekspor dan Penguatan Pasar Domestik
Pemerintah juga berfokus pada perluasan pasar ekspor dan penguatan pasar domestik. Perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa yang sudah mendekati tahap akhir menjadi salah satu indikasi positif. Kerja sama dengan negara lain pun tengah dikerjakan untuk menggaet kesepakatan dagang lebih banyak.
Ini merupakan bagian dari strategi keseluruhan untuk meningkatkan daya saing produk lokal di kancah internasional. Dengan adanya perjanjian dagang, Indonesia tidak hanya memperluas jangkauan produknya tetapi juga berusaha untuk mendorong industri domestiknya agar lebih kuat dan mandiri.
Misalnya, dalam beberapa sektor seperti pertanian dan pengolahan makanan, peluang ekspor semakin terbuka lebar, dan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan Indonesia mampu tidak hanya bertahan dalam situasi ketegangan global, namun juga tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang diakui di dunia.
Sebagai antisipasi terhadap potensi masuknya barang impor secara tidak adil, pemerintah juga mempersiapkan mekanisme pengamanan seperti tindakan anti-dumping dan countervailing duty. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan industri nasional terhindar dari dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh produk impor yang berharga tidak wajar.
Tren yang menunjukkan relokasi investasi ke Asia Tenggara juga menjadi sinyal positif bagi Indonesia. Hal ini terjadi ketika perusahaan-perusahaan besar mengalihkan lokasi produksi mereka dari negara tertentu seperti China, yang sekarang banyak mengalami tekanan harga dan tarif tinggi. Relokasi ini memunculkan peluang investasi baru yang dapat dimanfaatkan.