Jakarta, Riau —
Indonesia mencuri perhatian dunia melalui aksi bocah yang menampilkan keahlian dalam olahraga dayung pacu jalur. Video bocah ini menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian atlet-atlet kelas dunia.
Dalam video yang beredar, bocah tersebut beraksi di atas perahu dengan gaya-gaya yang unik, menciptakan tren baru yang disebut ‘aura farming’. Atlet terkenal dari berbagai belahan dunia ikut terinspirasi untuk mengikuti gaya tersebut.
Sejarah dan Asal Usul Pacu Jalur
Pacu jalur adalah olahraga tradisional yang memiliki akar sejarah yang dalam di Indonesia, khususnya di daerah Riau. Istilah ini berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti balapan perahu. Sejak abad ke-17, pacu jalur telah menjadi bagian penting dari budaya lokal, merayakan semangat persaingan dan kerjasama di antara para pendayung.
Pada lomba pacu jalur, setiap perahu diisi oleh tim yang terdiri dari pendayung yang terampil, serta seorang anak kecil, yang sering disebut sebagai tukang tari atau anak coki. Sisi unik dari lomba ini adalah bahwa anak coki akan menari untuk memberi semangat kepada timnya ketika mereka unggul. Perpaduan antara adrenalin kompetisi dan seni tari inilah yang membuat pacu jalur sangat menarik baik bagi peserta maupun penonton.
Tren ‘Aura Farming’ dan Respons Global
Viralnya aksi bocah pacu jalur dimulai dengan kemunculan lagu Dom Dom Yes Yes yang populer pada tahun 2022, dan tren ini kembali mengguncang dunia ketika lagu Young Black & Rick dari Melly Mike meraih popularitas internasional. Banyak atlet dunia mengikuti jejak bocah ini, memperlihatkan keahlian mereka menari dalam context yang berbeda.
Misalnya, penyerang PSG, Bradley Barcola, tertangkap oleh kamera menari dalam sebuah video klip yang diunggah di akun resmi klub, yang menunjukkan bagaimana aura dan energi dari bocah ini bisa mencapai Paris. Begitu juga dengan Neymar, yang turut menampilkan aksi serupa, membuktikan bahwa daya tarik budaya lokal dapat menjangkau penggemar serta beken di kalangan para bintang olahraga.
Selain itu, pesohor American football, Travis Kelce, menunjukkan tindakannya dengan menari, memberi ucapan selamat kepada Indonesia melalui tagar yang relevan. Hal ini menunjukkan bagaimana sebatang ranting dari budaya lokal mampu menyebar luas dan diterima bahkan oleh atlet yang berasal dari latar belakang dan budaya yang berbeda.
Fernando Alonso dari Formula 1 juga memberikan respon positif terhadap aksi tersebut, menunjukkan bahwa olahraga memiliki jembatan universal untuk menghubungkan masyarakat di seluruh dunia. Tak ketinggalan, bintang sepak bola Diego Luna ikut melibatkan diri dengan menjadikan gaya anak coki sebagai bagian dari selebrasi golnya di Gold Cup.
Keberhasilan tren ini menunjukkan bahwa budaya lokal tidak hanya berfungsi sebagai identitas tetapi juga bisa menjadi sumber inspirasi kreatif yang dapat diapresiasi secara global. Dalam konteks ini, pacu jalur bukan hanya sekadar olahraga tetapi juga representasi dari warisan budaya Indonesia yang kaya.
Bagi masyarakat di Riau dan seluruh Indonesia, fenomena ini menegaskan betapa pentingnya melestarikan tradisi dan menyebarkan kebanggaan budaya melalui platform modern. Setiap pertunjukan menggambarkan cita rasa lokal yang otentik, menggugah rasa bangga dan rasa memiliki di kalangan generasi muda.