Jakarta —
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyatakan pentingnya kolaborasi filantropi lintas iman sebagai upaya untuk mencapai transformasi sosial yang inklusif dan berkelanjutan. Pimpinan Baznas Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, menekankan bahwa semua agama mengajarkan prinsip kedermawanan, yang mencakup bukan hanya zakat, tetapi juga infak, sedekah, wakaf, hadiah, wasiat, kurban, dan bentuk dana sosial agama lainnya.
Dalam konteks itu, bagaimana semua elemen masyarakat dapat bersatu untuk membantu sesama? Hal ini bukan hanya sebuah konsep, tetapi juga realita yang harus diperjuangkan bersama.
Kolaborasi Filantropi Lintas Keyakinan
Kolaborasi filantropi lintas iman menjadi kunci untuk memfasilitasi kerjasama antara individu dari berbagai latar belakang agama. Rizaludin menyatakan bahwa tujuan utama dari kedermawanan ini adalah memberikan manfaat bagi sesama, terlepas dari perbedaan keyakinan. Dengan membangun tali persaudaraan antarkelompok, diharapkan dapat tercipta kohesi sosial yang lebih baik.
Sebagai contoh, program-program yang melibatkan semua lapisan masyarakat dapat memperkuat jaringan sosial dan mengurangi prasangka antar kelompok. Data menunjukkan bahwa integrasi antara berbagai komunitas dalam program sosial mampu meningkatkan jumlah penerima manfaat secara signifikan. Ini adalah bukti bahwa kolaborasi bukan hanya ide, tetapi strategi yang efektif untuk mewujudkan keadilan sosial.
Strategi Dalam Mewujudkan Inklusivitas
Dalam rangka mencapai tujuan dari kolaborasi lintas iman, perlu adanya strategi yang jelas. Membuat prioritas program bersama, membentuk forum dialog, dan menyusun kerangka kerja kolaboratif menjadi langkah-langkah yang harus diambil. Selain itu, meningkatkan kapasitas individu dan institusi serta menerapkan sistem monitoring dan evaluasi juga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program.
Baznas sendiri telah menerapkan prinsip inklusivitas dalam berbagai inisiatif, seperti pemberdayaan kelompok disabilitas dan dukungan pendidikan untuk anak-anak di daerah tertinggal. Penekanan pada keberagaman tidak hanya memperkaya program, tetapi juga meningkatkan partisipasi masyarakat.
Sebagai penutup, kolaborasi filantropi lintas iman bukan sekadar pilihan, melainkan suatu keharusan. Dengan semangat ‘Beda Keyakinan, Beragam Aksi, Satu Tujuan’, kita bisa bersama-sama menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan inklusif bagi setiap lapisan masyarakat.