Jakarta —
Studi terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pasien yang mengeluhkan gangguan pada telinga di rumah sakit daerah. Fenomena ini banyak dikaitkan dengan maraknya pergelaran acara yang menggunakan sound system dengan volume tinggi, khususnya jenis sound horeg.
Data awal menunjukkan bahwa pasien dengan keluhan telinga ini mengalami peningkatan setelah sejumlah acara karnaval dan hajatan berlangsung. Dinas kesehatan setempat mencatat lonjakan yang tajam dalam beberapa bulan terakhir, menandakan perlu adanya perhatian lebih terhadap masalah ini.
Tren Kenaikan Pasien THT
Dokter Spesialis THT menjelaskan bahwa gangguan telinga umumnya disebabkan oleh paparan suara keras, yang dalam kasus ini berasal dari sound horeg. Suara keras ini tidak hanya memengaruhi pendengaran, tetapi juga dapat berujung pada komplikasi lain jika tidak ditangani dengan baik.
Berdasarkan analisis, salah satu penyebab utama peningkatan jumlah pasien adalah acara-acara yang menggunakan sound horeg dalam skala besar. Banyak warga yang mengeluh setelah terpapar suara keras tersebut. Jenis-jenis keluhan yang umum ditemui meliputi tinitus, rasa sakit di telinga, hingga gangguan pendengaran sementara. Menurut testimoni dari pasien, beberapa di antaranya mengalami masalah ini setelah berpartisipasi dalam acara-acara komunitas yang memiliki sistem suara yang bising.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran
Menanggapi situasi tersebut, penting untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk dari suara keras. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa paparan suara dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah membatasi volume suara dalam acara-acara publik dan memberikan preferensi pada sound system yang lebih bersahabat dengan pendengaran.
Pemerintah setempat juga berupaya memperketat regulasi terkait penggunaan sound horeg. Dalam beberapa surat edaran yang dikeluarkan, ada ketentuan mengenai waktu dan tempat penggunaan sound system. Beberapa ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat segera memeriksakan diri jika merasakan dampak negatif dari suara keras, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih awal.
Dengan meningkatnya kasus gangguan telinga, sudah saatnya kita semua untuk lebih peduli akan kesehatan audio kita sendiri. Sambil menikmati hiburan, menjaga kesehatan telinga harus tetap menjadi prioritas. Kesadaran akan bahaya dari suara keras harus disebarluaskan, bukan hanya kepada orang dewasa, tetapi juga kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap masalah ini.