Kementerian Ketenagakerjaan baru saja meluncurkan Layanan Kewirausahaan 2025 yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru. Acara ini diadakan di Balai Perluasan Kesempatan Kerja (BPKK) Bekasi, Jawa Barat, pada tanggal 14 Agustus.
Bertemakan “Sejahtera dengan Kerja Wirausaha,” kegiatan ini menarik perhatian 200 peserta yang merupakan individu yang terdampak oleh pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pentingnya Layanan Kewirausahaan dalam Memulihkan Ekonomi
Pembukaan layanan ini diharapkan bisa menjadi langkah strategis dalam memulihkan perekonomian nasional. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan, menyampaikan harapannya agar program ini berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan dan mendorong wirausaha. Program ini tidak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga menghadirkan konseling bisnis, akses pasar, dan bantuan modal yang bertujuan menciptakan solusi nyata bagi mereka yang terkena PHK.
Statistik menunjukkan bahwa banyak pekerja yang menghadapi kesulitan setelah kehilangan pekerjaan. Dengan adanya dukungan dan akses ke pengetahuan yang relevan, diharapkan mereka bisa berubah dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.
Strategi untuk Menciptakan Wirausahawan Baru
Untuk memastikan kesuksesan program ini, penting adanya kolaborasi antara berbagai pihak. Wamenaker mengajak semua elemen masyarakat untuk mendukung layanan ini, agar aksesnya merata dan sesuai dengan kebutuhan lokal. Kepada peserta, beliau menekankan bahwa PHK bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bisa menjadi momentum untuk melakukan perubahan yang positif dalam hidup mereka.
Direktur Jenderal Binapenta dan PKK, Darmawansyah, menambahkan bahwa layanan kewirausahaan ini merupakan salah satu solusi untuk mengurangi angka pengangguran sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi. Selama program ini, para calon wirausahawan akan menerima pembekalan yang tidak hanya mencakup aspek teknis, tapi juga pengembangan ide usaha yang inovatif.
Melalui pendampingan yang disediakan, diharapkan para calon pengusaha dapat mengembangkan diri dan mandiri dalam berbisnis. Proses ini melibatkan berbagai tahap, dari pendampingan hingga business matching, untuk memastikan bahwa mereka siap memasuki pasar.