Industri sound horeg di Jawa Timur tampaknya masih tetap menggeliat meskipun adanya regulasi yang mengatur penggunaannya. Pengusaha lokal menandakan bahwa permintaan untuk sound system ini tetap tinggi, terutama menjelang puncak acara tahunan. Dalam kondisi ini, para penyedia layanan sound horeg harus cermat menyikapi kebijakan yang ada.
Dari wawancara dengan Muzahidin Brewog, seorang pengusaha sound horeg asal Blitar, diketahui bahwa permintaan terus berdatangan, terutama dari wilayah Pasuruan, Malang, dan Lumajang. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana industri ini bisa tetap bertahan di tengah regulasi yang mempengaruhi jumlah job yang bisa didapat?
Persaingan dalam Industri Sound Horeg
Dalam industri sound horeg, persaingan antar pengusaha sangat ketat, terutama di bulan Juli, Agustus, dan September. Bulan-bulan ini adalah waktu yang paling ramai, di mana banyak karnaval dan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dilaksanakan. Musim yang sibuk ini menjadi peluang besar bagi penyedia layanan untuk meraup keuntungan maksimal. Namun, pencarian job tidak selalu mulus. Beberapa daerah, khususnya di Mojokerto dan Gresik, harus membatalkan acara mereka akibat adanya regulasi pemerintah yang baru.
Harga untuk menyewa sound horeg pun bervariasi, berkisar antara Rp15 juta hingga Rp30 juta tergantung dari lokasi dan penyelenggara acara. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada regulasi, permintaan yang tinggi dan variasi harga bisa menjadi keuntungan bagi pengusaha. Selain itu, banyaknya titik sewa juga memberi peluang untuk memperoleh lebih banyak pemasukan.
Strategi Menghadapi Regulasi Baru
Menanggapi regulasi yang dikeluarkan oleh Pemprov Jatim dan kepolisian, para pengusaha perlu beradaptasi dengan cepat. Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan, seperti penyesuaian terhadap volume suara yang diizinkan dan cara berkomunikasi dengan penyelenggara. Mungkin mereka dapat sepakat dengan penyelenggara untuk menghindari lokasi yang terlarang dan mematuhi ketentuan waktu yang ditetapkan.
Seluruh pengusaha dalam industri ini harus bersatu untuk mencari solusi terbaik agar kegiatan mereka tetap berjalan dengan mengikuti regulasi yang ada. Selain itu, memanfaatkan platform digital untuk mempromosikan layanan mereka juga bisa menjadi salah satu cara untuk menjangkau lebih banyak konsumennya.
Dengan adanya regulasi ini, industri sound horeg memang menghadapi tantangan yang tidak ringan. Namun, dengan strategi yang tepat dan sikap adaptif, para pengusaha akan mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah tekanan. Bagaimanapun, semangat berkarya dan berinovasi adalah kunci utama untuk tetap relevan di industri yang kompetitif ini.