Pemerintah setempat baru-baru ini menggelar upacara Mulang Pakelem di perairan Bali. Upacara ini menjadi sorotan karena bertujuan untuk mewujudkan penyucian laut setelah terjadi insiden tenggelamnya sebuah kapal penumpang. Dengan latar belakang keindahan alam Bali, ritual ini bukan hanya menjadi bentuk syukur, tetapi juga simbol harapan bagi keselamatan masyarakat pesisir.
Menariknya, upacara ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan Tilem Kasa, Sukra Pon Prangbakat, yang menambah makna spiritualnya. Dalam upacara yang dipimpin oleh tiga rohaniwan Hindu, masyarakat berkumpul untuk memohon perlindungan dan kesejahteraan dari Tuhan selama mereka beraktivitas di laut.
Kegiatan Upacara Mulang Pakelem yang Penuh Makna
Upacara Mulang Pakelem mengacu pada tradisi lokal yang telah ada sejak lama. Aktivitas ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk meminta keselamatan dan kesejahteraan. Upacara yang dipusatkan di Dermaga LCM Gilimanuk melibatkan partisipasi aktif dari ratusan warga, tokoh adat, serta pejabat daerah.
Menurut Wakil Bupati setempat, acara ini juga bagian dari ritual petik laut, yang merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat nelayan atas hasil laut yang diperoleh. Ini menunjukkan hubungan yang erat antara masyarakat dan laut sebagai sumber kehidupan mereka. Masyarakat berharap agar upacara semacam ini dapat berlangsung secara rutin, meskipun ada tantangan dalam pelaksanaan dari segi biaya.
Peristiwa Tragis yang Melatarbelakangi Upacara
Di balik pelaksanaan upacara ini, ada peristiwa tenggelamnya Kapal Motor Penumpang yang perlu dicermati. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan saat berlayar. Kapal tersebut tenggelam saat sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan di Banyuwangi menuju Bali. Insiden ini menyebabkan banyak penumpang hilang, yang menjadinya tragedi menyakitkan bagi banyak keluarga.
Sampai saat ini, pencarian terhadap korban masih terus dilakukan. Dari 65 orang yang berada dalam kapal, banyak yang ditemukan, namun jumlah yang tidak terdaftar dalam manifes menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem keamanan. Situasi ini menggarisbawahi perlunya peningkatan dalam pencatatan penumpang untuk mencegah kejadian serupa di masa datang.
Dengan begitu banyak informasi yang perlu dipertimbangkan, upacara Mulang Pakelem mencerminkan harapan dan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem laut serta menghormati sumber kehidupan yang selama ini dipergunakan oleh masyarakat sekitar dengan bijak.