Jakarta —
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan umat melalui kolaborasi strategis bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kegiatan ini berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, dan merupakan langkah signifikan dalam memajukan pendidikan serta pelayanan sosial.
Penandatanganan kerja sama antara Baznas dan Muhammadiyah menjadi titik awal dari kolaborasi ini. Dalam acara tersebut, Ketua Baznas, KH. Noor Achmad, bersama Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan pentingnya sinergi dalam upaya dakwah dan pendidikan di seluruh penjuru Indonesia.
Kolaborasi Strategis untuk Pendidikan dan Dakwah
Kerja sama yang terjalin antara Baznas dan Muhammadiyah semakin penting dalam konteks penguatan dakwah dan pendidikan Islam. Dengan jangkauan yang luas hingga ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terpencil), Muhammadiyah berperan sebagai mitra yang memiliki infrastruktur yang kuat dalam bidang pendidikan dan sosial. Penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat mengelola zakat secara lebih profesional dan tepat sasaran, sehingga dapat memberikan dampak yang maksimal bagi umat.
Menurut Kiai Noor, “Kolaborasi ini adalah bentuk konkret bagaimana zakat dikelola untuk mendukung dakwah dan pemberdayaan umat.” Dengan adanya sinergi ini, diharapkan manfaat zakat dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat, terutama di daerah terpencil yang membutuhkan perhatian lebih.
Program dan Inisiatif yang Sudah Dijalankan
Selama ini, kerjasama antara Baznas dan Muhammadiyah telah menghasilkan berbagai program yang bermanfaat. Beberapa di antaranya termasuk pemberian beasiswa pendidikan, pembangunan sarana belajar, penguatan sumber daya manusia (SDM), serta revitalisasi lembaga pendidikan dan sosial berbasis umat. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya membantu meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memfasilitasi akses bagi mereka yang kurang mampu.
Kiai Noor melanjutkan, “Apa yang kita lakukan ini untuk dakwah. Terlebih lagi, dengan Muhammadiyah yang telah menjangkau hingga Papua, kami percaya bahwa kekuatan kolaborasi ini sungguh luar biasa.” Hal ini menandakan bahwa adanya sinergi antara dua lembaga dapat mempercepat proses menuju kesejahteraan umat secara keseluruhan.
Ke depan, Baznas berharap sinergi ini dapat diperluas ke sektor-sektor strategis lainnya. Menurut Kiai Noor, “Dengan bersinergi, kita bisa menjangkau lebih banyak umat dan menebar manfaat zakat secara merata dan berkelanjutan.” Harapan ini juga mencerminkan keinginan untuk menjadikan zakat sebagai instrumen pemberdayaan yang efektif.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, juga menambahkan bahwa peran Muhammadiyah tidak hanya sebatas rekomendasi dalam pengelolaan zakat, tetapi juga sebagai solusi keumatan. “Dengan adanya kolaborasi dan sinergi antara dua lembaga ini, kami yakin ini akan mempercepat proses perbaikan dan pengentasan kemiskinan di berbagai daerah,” jelasnya.
Haedar juga memberikan penekanan bahwa ketimpangan di Indonesia tidak hanya terjadi antara daerah Jawa dan luar Jawa, namun bahkan di dalam Jawa sendiri masih terdapat banyak daerah yang memerlukan perhatian untuk membangun kemajuan bersama. “Dengan memobilisasi kerja sama ini, kita dapat melihat perubahan positif dalam lift umat Islam,” pungkasnya.