PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk menjadi penggerak utama dalam ekosistem digital yang bersaing secara global. Melalui penyelenggaraan Borneo Digital Summit 2025, Telkom membuka berbagai inisiatif digitalisasi di Kalimantan dengan tema “Lead the Change, Win the Future: Digital Victory in B2B” pada Kamis, 3 Juli. Kegiatan ini bukan sekadar forum, tetapi sebagai tonggak untuk mempercepat pembangunan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang krusial bagi efisiensi, transparansi, dan partisipasi dalam pemerintahan.
Data menunjukkan bahwa implementasi SPBE di daerah sangat penting untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Dalam konteks ini, Telkom memberikan dukungan berupa infrastruktur digital dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap daerah, sehingga setiap kebijakan dapat terealisasi secara optimal.
Pentingnya Digitalisasi dalam Tata Kelola Pemerintahan
Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi melibatkan seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan. Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menyatakan bahwa di era modern ini, digitalisasi menjadi keharusan. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan tiga tonggak utama dalam digitalisasi: pembangunan infrastruktur digital, platform digital, dan layanan digital. Mengantarkan semua elemen ini ke dalam sistem pemerintahan daerah adalah langkah strategis untuk meraih tujuan yang lebih besar.
Melihat data dari kementerian terkait, kita dapat memahami bahwa daerah yang sudah menerapkan digitalisasi dalam pelayanan publik menunjukkan peningkatan efisiensi dan transparansi. Hal ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan penyedia solusi digital dapat menghasilkan dampak yang signifikan, terutama dalam hal pelayanan masyarakat.
Membangun Sinergi untuk Percepatan Digitalisasi
Penyelenggaraan Borneo Digital Summit 2025 berhasil mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan dari kalangan kementerian dan industri. Diskusi yang diadakan mencakup berbagai topik seperti penguatan otonomi daerah dan integrasi SPBE, menjadi kebijakan yang krusial untuk mempercepat transformasi digital. Para narasumber yang dihadirkan berbagi wawasan dan pengalaman praktis yang terbukti efektif dalam rangka pencapaian tujuan digitalisasi.
Sesi Focus Group Discussion (FGD) yang ditawarkan dalam acara ini menjadi salah satu momen yang berharga. Di sini, para peserta bukan hanya mendengarkan, tetapi juga berkontribusi dalam merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat diambil. Dengan demikian, kolaborasi antara pihak pemerintah, industri, dan praktisi teknologi semakin menguatkan komitmen untuk menjalankan digitalisasi di daerah.
Pentingnya optimalisasi anggaran dan strategi digital yang jelas juga menjadi sorotan. Menurut EVP Telkom Regional IV Kalimantan, Rachmad Dwi Hartanto, semua elemen tersebut akan berkontribusi pada keberhasilan implementasi program SPBE yang tepat sasaran. Dengan sinergi lintas sektor, transformasi digital di pemerintahan dapat dilaksanakan secara efektif.
Melalui Borneo Digital Summit 2025, Telkom menunjukkan bahwa digitalisasi bukanlah sekadar pilihan, tetapi suatu keharusan. Dengan komitmen kuat dari semua pihak yang terlibat, diharapkan inisiatif digitalisasi ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan layanan publik dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Melalui pendekatan ini, Telkom sekali lagi menegaskan posisinya sebagai pilar utama dalam percepatan digitalisasi nasional.