Jakarta —
Memantau harga mobil listrik bekas kini dapat dilakukan dengan lebih mudah, baik melalui pedagang maupun balai lelang. Sebagai contoh, saat ini balai lelang tengah menyediakan Hyundai Ioniq yang berusia enam tahun dengan harga dasar Rp170 juta serta Toyota bZ4X yang berumur tiga tahun dengan harga sekitar Rp500 juta.
Ioniq yang tersedia dalam lelang merupakan produksi tahun 2019, berwarna putih, dan memiliki jarak tempuh mencapai 400 ribu kilometer. Namun, kondisi motor listriknya mengalami kerusakan, baterai dalam keadaan tidak berfungsi, dan unit tersebut perlu diderek.
Pemahaman Kondisi Mobil Listrik Bekas
Sementara itu, kondisi kabin Ioniq cukup mencemaskan. Interior yang kotor dan eksterior yang sudah dicat ulang menjadi beberapa masalah yang perlu diperhatikan. Mobil listrik yang memiliki harga baru mencapai Rp624 juta ini hanya tersedia dalam satu unit di balai lelang.
Di sisi lain, Toyota bZ4X memiliki beberapa unit yang tersedia di balai dengan berbagai kondisi, dengan harga awal dimulai dari Rp565 juta. Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga baru saat peluncurannya yang mencapai Rp1,19 miliar di tahun yang sama.
Salah satu unit bZ4X yang telah diperiksa mendapat penilaian yang baik, dengan kondisi interior A, eksterior B, rangka A, dan mesin B. Jarak tempuh untuk unit ini hanya sekitar 28 ribu kilometer, menjadikannya menarik bagi calon pembeli.
Perbandingan Strategi Pembelian Mobil Listrik
Penting untuk memahami bagaimana selisih harga dapat terjadi antara lelang dan pasar umum. Di balai lelang, harga dasar ditentukan dan selama lelang berlangsung, masyarakat akan berlomba-lomba untuk meningkatkan tawaran. Ini bisa membuat harga akhir keluar jauh di atas harga dasar, terutama jika terdapat banyak peminat.
Berbeda dengan penjualan mobil bekas dari pedagang, di mana transaksi biasanya lebih stabil dan dapat dinegosiasikan. Potensi untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi saat lelang terjadi karena adu tawar yang dapat mendorong harga ke angka yang lebih fantastis.
Pada akhirnya, memahami kondisi mobil dan kesanggupan untuk mengikuti lelang menjadi hal yang krusial. Setiap pembeli harus melakukan riset yang tepat atas kondisi kendaraan yang ditawarkan, agar tidak terjebak dalam kondisi yang kurang ideal.
Spesifikasi dan Performanya
Ioniq memiliki dimensi panjang 4.470 mm, lebar 1.820 mm, tinggi 1.475 mm, wheelbase 2.700 mm, dan ground clearance 150 mm. Menggunakan motor listrik, Ioniq didukung baterai lithium-ion berkapasitas 38,3 kWh. Motor ini mampu menghasilkan torsi sebesar 295 Nm dengan tenaga maksimum mencapai 136 ps dan dapat berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu 9,9 detik.
Ioniq memiliki jangkauan tempuh maksimum 373 km berdasarkan pengujian NEDC dan 311 km berdasarkan WLTP dalam sekali pengisian daya. Pengisian daya penuh dapat dilakukan dalam waktu 54 menit menggunakan stasiun pengisian kendaraan listrik dengan kapasitas 100 kW.
Hyundai Ioniq 2019 ditawarkan di balai lelang dengan harga dasar Rp170 juta.
|
Untuk bZ4X, dimensi mobil ini meliputi panjang 4.690 mm, lebar 1.860 mm, dan tinggi 1.650 mm. Tersedia dalam dua varian penggerak, yaitu roda depan (FWD) dan semua roda (AWD), tenaga yang dihasilkan untuk versi FWD mencapai 150 kW, sedangkan AWD dapat mencapai 160 kW. Keduanya dilengkapi dengan baterai lithium-ion yang terpasang datar di lantai mobil dengan tegangan total 355 volt.
Dalam hal performa, bZ4X dapat melakukan akselerasi dari 0-100 km/jam dalam waktu 8,4 detik untuk versi FWD dan 7,7 detik untuk versi AWD. Baterai mobil dapat terisi hingga 80 persen dalam 30 menit. Proses pengisian listrik juga dapat dilakukan menggunakan panel surya yang terpasang di atap mobil.