Jakarta —
Perusahaan otomotif asal Jepang memiliki pengaruh yang sangat besar di pasar India. Tidak hanya sebagai pemimpin pasar, tetapi juga menghasilkan nilai kapitalisasi pasar yang lebih tinggi dibandingkan dengan induknya di Jepang.
Kapitalisasi pasar yang tercatat menunjukkan bahwa salah satu anak perusahaan di India memiliki nilai yang lebih besar. Pada Bursa Efek Tokyo, kapitalisasi pasar induk perusahaan tersebut berada di angka sekitar 3,94 triliun yen, setara dengan US$26,5 miliar atau Rp436,3 triliun. Sementara itu, di Bursa Efek Bombay, anak perusahaan di India mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar 4,67 triliun rupee, yang equivalen dengan US$53,1 miliar atau Rp871,3 triliun.
Strategi Pasar yang Berhasil
Dengan nilai yang nyaris dua kali lipat dari induknya, anak perusahaan tersebut menunjukkan performa yang sangat menjanjikan. Menurut analisis, jika sebagian saham yang dimiliki oleh perusahaan induk dijual, maka nilai dari induk tersebut akan mengalami penurunan yang signifikan. Saat ini, saham perusahaan tersebut diperdagangkan dengan rasio yang mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitas pertumbuhan induknya.
Pendekatan ‘Make in India’ yang diterapkan membantu meningkatkan daya saing perusahaan ini, memberikan keuntungan yang dibutuhkan agar dapat bersaing dengan otoritas pasar global. Meskipun laporan penjualan menunjukkan bahwa perusahaan induk berhasil mencatatkan peningkatan volume, namun analis berpendapat bahwa kemajuan ini lebih disebabkan oleh masalah yang dihadapi oleh pesaingnya.
Penyokong Pertumbuhan Laba di India
Pendirian perusahaan ini di India pada tahun 1982 merupakan langkah strategis yang hingga kini terbukti menguntungkan. Seiring berjalannya waktu, kepemilikan saham dari induk perusahaan juga meningkat, dan kontribusi laba dari anak perusahaan semakin signifikan pada total pendapatan grup di Jepang.
Data menunjukkan bahwa laba bersih yang dihasilkan perusahaan di India meningkat pesat dari tahun ke tahun. Hal ini tercermin dari kontribusi laba operasional yang mencapai sekitar 40 persen dari total laba yang diperoleh oleh grup induk.
Ekspor juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan pendapatan. Meskipun penjualan domestik sedikit mengalami penurunan, penjualan ekspor justru mengalami peningkatan yang menjanjikan. Dengan fokus pada tujuan ekspor yang strategis, perusahaan berupaya memperluas jangkauan pasar, terutama di negara-negara seperti Afrika dan Timur Tengah.
Berdasarkan laporan yang ada, ada harapan bahwa langkah-langkah yang diambil dalam pengembangan kapasitas produksi dan eksistensi di pasar ekspor akan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertumbuhan yang berkelanjutan.